BAB IV
PERCOBAAN 5
RANGKAIAN ASTABIL
MULTIVIBRATOR
(ALAT PEMBANGKIT PULSE
GENERATOR)
1. Tujuan :
Agar bintara mahasiswa mampu mempraktekkan rangkaian astabil multivibrator.
2. Alat dan
Bahan :
a. IC timer ne555;
b. VR 100 Ω;
c. Capasitor 100 nF;
d. Capasitor 20 nF
e. PCB;
f. LED;
g. Resistor
h. Avometer
i. Osciloscope
j. Fuse
k. Baterai 9V
l. Switch
m. Tool Kit
3. Dasar
teori :
1) Astabel Multivibrator.
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mengeluarkan tegangan bentuk blok
atau pulsa.
Sebenarnya multivibrator adalah penguat transistor dua
tingkat yang dihubungkandengan kondensator, dimana output
dari tingkat yang terakhir dihubungkan dengan penguatpertama, sehingga kedua transistor itu akan saling umpan balik.
Astabil Multivibrator merupakan
salah satu jenis multivibrator yang berguncang bebas (free running) dan
tersulut(triggering).Disebut sebagai astable
multivibrator apabila kedua tingkat tegangan keluaran yang dihasilkan oleh
rangkaian multivibrator tersebut adalah quasistable.
Disebut quasistableapabila rangkaian multivibrator
membentuk suatu pulsa tegangan keluaran sebelum terjadi peralihan tingkat
tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun pemicu dari luar.Multivibrator astabil yang dibangun menggunakan IC
pembangkit gelombang 555cukup
sederhana karena hanya menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itusendiri.
IC 555 didesain khusus sebagai untuk keperluan pembangkit pulsa padamultivibrator dan timer dengan cukup menggunakan resistor dan kapasitor
sebagai dasar rangkaiannya.
2) Pengertian-pengertian.
a. IC
timer ne555
Mengenal IC 555 (IC
Timer) dan Konfigurasi kakinya – IC Timer
atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian
Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya.
Beberapa rangkaian yang memerlukan IC Timer diantaranya seperti Waveform
Generator, Frequency Meter, Jam Digital, Counter dan lain sebagainya. IC Timer
atau IC Pewaktu yang paling populer saat ini adalah IC 555 yang dikembangkan
oleh Hans R. Camenzind yang bekerja untuk Signetic Corporation pada tahun
1970-an. Pada dasarnya, IC Timer 555 merupakan IC Monolitik pewaktu yang
menghasilkan Osilasi (Oscilation) dan Waktu Penundaan (Delay Time) dengan
keakuratan dan kestabilan tinggi.
IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC
Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya.
Namun seiring dengan perkembangannya, saat ini kita dapat menemui beberapa
versi IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang menggabungkan 2 buah IC 555 dalam
satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam satu
kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah seperti 7555 dan
TLC555. Harga sebuah IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup murah, yaitu
sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 tergantung merek dan tipenya.
Nama IC 555 diambil dari 3 buah resistor
yang terdapat dalam kemasan IC dengan nilai
masing-masingnya 5kΩ.
Berikut
ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.
- Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber
tegangan DC.
- Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk
memicu Output menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level
tegangan pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc
(Lebih kecil dari 1/3Vcc).
- Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2
keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
- Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output
IC akan menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh
karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya
diberikan sinyal “High”.
- Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan),
memberikan akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara default,
tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.
- Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output
menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6
atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar
dari 1/3Vcc).
- Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”,
Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”,
Impedansi kaki 7 adalah “High”.
Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval Pewaktuan dari IC555. - Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber
tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).
b. Variabel
Resistor.
Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak
tetap merupakan salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat
berubah-ubah (variable). Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya
dimanfaatkan untuk mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung
dari kondisi penerapan rangkaian.
Simbol resistor variabel pada umumnya digambarkan
seperti simbol resistor dengan tanda panah ditengahnya atau tanda yang
menyerupai huruf "T" namun agak miring sebagai simbol trimpot
atau preset. Karena kebanyakan resistor variabel berkaki tiga maka panah yang
berada ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan nilai
resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan nilai resistor
ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.
c. Kapasitor(Capacitor)
adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya
adalah Farad.
d. PCB
PCB atau printed circuit
board yang artinya adalah papan sirkuit cetak,
merupakan sebuah papan tipis yang terbuat dari sejenis fiber sebagai media
isolasinya, yang digunakan untuk meletakan komponen elektronika, yang di pasang
dan di rangkai, di mana salah satu sisinya dilapisi tembaga untuk menyolder
kaki kaki komponen.
e. LED
Light
Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan
maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan
semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah
yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control
TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
f. Resistor
Resistor adalah komponen
elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang
mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang
sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika
dalam kategori komponen pasif.
g. Avometer.
1. Pengertian AVO Meter
Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk
mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau
tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu
meter atau satuan dari ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau
Multitester. Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk
mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah
(DC) dan hambatan listrik.
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika
karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi
sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu
jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemakaiannya dan akan menyebabkan rusaknya AVO meter tersebut.
Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis AVO meter, yaitu AVO meter
analog (menggunakan jarum putar / moving coil) dan AVO meter digital
(menggunakan display digital). Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan
lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber
tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe / kabel penyidik warna merah
dan hitam.
Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa
angka-angka (digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan
pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil
ukur, harus dibaca berdasarkan range atau divisi. AVO meter analog lebih
umum
digunakan karena
harganya lebih murah dari pada jenis AVO meter digital.
h. Osciloscope
Osciloscope merupakan perangkat elektronika yang berfungsi untukmengukur
dan mengetahui bentuk gelombang atau sinyal listrik. Penggunaan osciloscope ini
cukup jarang karena harga dari osciloscope yang mahal. Oleh karena itu tidak
semua praktisi elektronika memiliki osciloscope. Penggunaan osciloscope ini
pada umumnya digunakan dalam penelitian sinyal pada percobaan di lab.
i.
Fuse
fuseadalah alat
yang dapat memutuskan arus listrik pada saat terjadi hubung singkat (short)
atau arus berlebih (over current) pada rangkaian listrik atau beban lainnya,
seperti pada kendaraan, instalasi dirumah, rangkaian elektronik dll.
j.
Baterry 9V
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk
menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk
mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu
dan komponen komponen kelistrikan lainnya.
k.
Switch
switch adalah komponen mendasar
dalam sebuah rangkaian listrik maupun
rangkaian kontrol sistem. Fungsi utamanya adalah menghubungkan, memutuskan
dan mengubah arah sambungan listrik.
l. Toolkit
Tool kit elektronika atau
peralatan pendukung dalam praktik elektronika terdiri dari beberapa macam.
Untuk mendukung praktik elektronika di rumah dapat menggunakan toolkit standart
yang dapat dibeli di toko elektronika.
5. Analisa Rangkaian :
Pada rangkaian tank cirucit multivibrator astabil dengan IC 555
diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor. Kemudian untuk merangkai tank
circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara +VCC dan terminal discharger
(pin 7). Resistor RB dihubungkan antara pin 7 dengan terminal treshod (pin 6).
Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan ground. Triger (pin 2) dan input
treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
Pada saat sumber tegangan pertama kali diberikan, kapasitor akan terisi
melalui RA dan RB . Ketika tegangan pada pin 6 ada naik di atas dua pertigaVCC,
maka terjadi perubahan kondisi pada komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop
dan outputnya akan berubah ke positif. Keluaran (pin 3) berubah low dan basis
Q1 mendapat bias maju. Q1 mengosongkan muatan C lewat RB ke ground.
Ketika tegangan pada kapasitor C turun sampai di bawah sepertigaVCC, ini
akan memberikan energi ke komparator 2. Antara triger (pin 2) dan pin 6 masih
terhubung bersama. Komparator 2 menyebabkan tegangan positif pada input set
dari flip-flop dan memberikan output negatif. Output (pin 3) akan berubah ke
harga +VCC dan terjadi proses pengosongan melalui (pin7). Kemudian C mulai
terisi lagi ke harga VCC melalui RA dan RB. Kapasitor C akan terisi dengan
harga berkisar antara sepertiga dan dua pertiga VCC.
6. Kesimpulan :
Astable multivibrator yang dibangun
menggunakan IC pembangkit gelombang 555 cukup sederhana, karena hanya
menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itu sendiri. IC pembangkit
gelombang 555 merupkan chip yang didesain khusus untuk keperluan
pembangkit pulsa pada multivibrator dan timer. Tank circuit yang digunakan
untuk membuat multivibrator astabil dengan IC 555 cukup
menggunakan reistor (R) dan kapasitor (C).